Terulang kembali, setiap aku turun ke lapangan, ada saja pertanyaan yang menggelitik. Beberapa pembina menanyakan padaku yang mana yang benar tata upacara pembukaan latihan siaga. Jadi tergerak menulis lagi di blog ini....!
Oke, Bismillahirrohmanirrohim...pembahasan upacara bagi pramuka siaga dimulai...! (he he he)
Upacara di Gerakan Pramuka sebenarnya telah diatur dalam sebuah petunjuk penyelenggaraan (jukran-dulu disebut PP). Jukran tersebut adalah Keputusan Kwarnas No. 178 tahun 1979 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka merupakan salah satu alat pendidikan untuk membiasakan selalu berbuat dengan tertib dan menanamkan rasa cinta tanah air, disiplin, gotong ronyong, rasa tanggung jawab dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Agar kegiatan upacara tersebut berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna, diperlukan pengaturan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan di satuan masing-masing.
Beberapa hal penting mengenai PENGERTIAN berikut, harus dulu dipahami:
a. Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib
dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk
memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
b. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan
peraturan yang berlaku secara umum.
c. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang dilakukan
dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan
GerakanPramuka.
d. Upacara Pelantikan yaitu :
1) upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota Gerakan
Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.
e. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan kenaikan
tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan
syarat kecakapan umum yang berlaku.
f. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari
satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
g. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar
Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara
langsung sesuai dengan bidangnya.
h. Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan, mengesahkan
pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu.
i. Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan tertib
acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara.
j. Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.
k. Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara.
l. Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara.
m. Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu upacara
misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-lain.
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM UPACARA
Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok sebagai berikut :
a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan
jiwa peserta didik.
1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian dan
perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/Pembina.
2) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penggalang adalah bentuk angkare, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.
3) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega adalah bersaf,
karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
4) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan yang
digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan keadaan
setempat.
b. Penghormatan kepada Bendera Sang Merah Putih dilakukan :
1) pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih ;
2) pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk atau keluar ruang upacara.
c. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti :
1) untuk Pramuka Siaga, Dwidarma ;
2) untuk Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, Dasadarma.
Pada waktu pembacaan Dwidarma dan Dasadarma, para Pramuka tidak melakukan
penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan pada saat pengucapan Dwisatya atau Trisatya.
d.Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa (dengan menundukkan kepala) agar selalu
mendapat rahmat dan hidayah dalam segala kegiatan.
e. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.
Nah, sekarang kita berbicara mengenai kegiatan upacara di Perindukan Siaga.
Macam upacara di Perindukan Siaga meliputi :
a. Upacara Pembukaan Latihan
b. Upacara Penutupan Latihan
c. Upacara Pelantikan
d. Upacara Kenaikan
e. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
f. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang.
Untuk lebih menukik, kita membahas UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN LATIHAN dulu. Upacara lain, nanti kita bahas dilain waktu.
Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan permainan ataupun langsung dibariskan lalu diperiksa. Yang memeriksa tentu adalah Bunda/Yanda dan Bu Cik/Pak Cik. Biasanya pemeriksaan kebersihan badan meliputi kuku jari tangan, gigi, rambut, wajah dsb. Berikan penghargaan/pujian bagi yang bagus dan berikan nasihat bagi yang belum bagus.
b. Memilih barung terbaik untuk memimpin upacara
Barung terbaik yang dimaksud biasanya adalah barung yang terbaik dalam menjaga kebersihan badan dan kerapian pakaian.
c. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara
d. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar
mengelilingi standar bendera.
Pemimpin upacara dalam Upacara pembukaan latihan siaga sering dilakukan oleh Sulung. Namun dibeberapa perindukan untuk kaderisasi kepemimpinan, pemimpin upacara bisa juga adalah pemimpin barung yang menjadi barung terbaik.
Dalam mengumpulkan para Siaga, Pin-up (pemimpin upacara) meneriakkan kata " Siaga!" dan oleh para Siaga dijawab dengan kata "Siap!"
Kemudian ketika Pin-up memberi isyarat barisan LINGKARAN, para Siaga berkumpul membentuk barisan lingkaran. Saya anjurkan, agar lingkaran yang dibuat adalah berbentuk LINGKARAN KECIL DULU, dan kemudian Pin-up memberi aba-aba mundur 3 langkah. Maka terbentuk LINGKARAN BESAR. Karena biasanya mereka saling tarik tangan ketika langsung membuat lingkaran besar. Jangan lupa beri aba-aba "SIAP GERAK!" sebelum menghadap/menjemput pembina upacara.
e. 1) Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di
tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara.
Pin-up beri hormat ke Pembina Upacara, dan lapor upacara pembukaan latihan siap dimulai.
Kalimat laporan, sederhana saja. Misalnya : LAPOR BUNDA, UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN SIAP DIMULAI! ada juga yang lebih terkesan kesiagaannya dengan cara lapor: LAPOR BUNDA, TEMAN-TEMAN SUDAH SIAP UPACARA!.
Kemudian Pembina Upacara (Bunda-Yanda) berjalan beriringan masuk dengan Pin-Up kedalam barisan. Pin-Up diposisikan di depan standar bendera membelakangi jalan masuk. Sementara pembina lanjut menempati posisi berhadapan dengan Pin-Up, berdiri tegap dengan antara berupa standar bendera.
2) Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.
ketika Pembina Upacara masuk ke tengah barisan, maka para pembantu pembina yang hadir masuk ke dalam barisan diantara barung yang hadir.
(maaf sholat Jum'at dulu......ya.....)
f. Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan.
g. Pada waktu bendera sampai dipintu upacara, semua anggota perindukan memberi hormat hingga
selesai.
h. Pembina Upacara (Pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota.
i. Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti oleh semua anggota perindukan.
j. Pemimpin Upacara kembali ke barungnya.
k. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota
perindukan.
l. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.