PRASIAGA?... kata yang
aneh?
Tidak
juga....!
Di Kwarcab Cianjur, kata
"Prasiaga" sudah tidak aneh. Sejak tahun 2010 kata itu secara
resmi telah digunakan menjadi sebutan bagi kelompok anak usia dibawah 7 tahun
yang mengikuti kegiatan kepramukaan. Mula-mula ada di lingkungan Taman
Kanak-kanak (TK), kemudian berkembang ke lingkungan Raudhatul Atfal (RA) dan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Prasiaga di Kwarcab
Cianjur, merupakan gagasan yang "buttom up". Muncul dari para guru TK
yang memiliki pengalaman menyenangkan semasa mereka aktif sebagai pramuka,
namun ketika mereka mengajar TK, kesempatan aktif di kepramukaan sepertinya
tiada. Padahal sehari-hari mereka mengurus TK yang sangat membutuhkan
"metode-metode yang menyenangkan".
Hal itu, tidak saja
dirasakan oleh seseorang, namun banyak guru TK yang merasakannya. Perasaan yang
sama ini, membawa pada timbulnya gagasan menyelenggarakan acara semisal
kepramukaan. Akhirnya pada awal Mei 2008 dilaksanakanlah sebuah perhelatan
"kepramukaan" bagi anak-anak TK yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru
Taman Kanak-kanaK Indonesia (IGTKI) Cianjur, berupa perkemahan dan lomba bagi
TK.
Kehadiran Wakil Bupati
Cianjur Bapak Drs.H. Dadang Sufianto, MM dalam acara tersebut merupakan
momentum bagus, karena beliau sebagai Ketua Kwarcab Cianjur pada waktu itu.
Atas gagasan yang disampaikan kepada beliau mengenai pentingnya kepramukaan
bagi anak prasekolah, beliau menyambutnya dengan mencanangkan kegiatan
kepramukaan Prasiaga di Kabupaten Cianjur. Dari Bumi Perkemahan Mandala Kitri
Cibodas Kab. Cianjur inilah kemudian laksana bola salju program kepramukaan
Prasiaga bergulir.
Kata "Prasiaga"
sebenarnya hanya upaya untuk mencari nama yang mudah. Pramuka sendiri sebagai
peserta didik dalam Gerakan Pramuka dimulai dari usia 7 tahun. Pramuka usia
7-10 tahun dikenal dengan sebutan Siaga. Maka ketika mencari nama yang
bisa mewakili sebutan bagi peserta didik kepramukaan dibawah 7 tahun,
tercetuslah ide Kak Dadang Sufianto menggunakan kata "pra" yang
artinya sebelum, dengan menambahkankannya didepan kata "Siaga".
Jadilah kata "Prasiaga".
Untuk menyiapkan panduan
penyelenggaraan program kepramukaan Prasiaga, Kwarcab Cianjur menunjuk Tim
Penyusun buku panduan. Dalam kapasitas sebagai Andalan Cabang urusan Penelitian
dan Pengembangan, saya bangga dapat turut serta sebagai Ketua Tim. Beserta
dengan pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) dalam beberapa
kali pertemuan akhirnya dapat dirumuskan sebuah buku panduan.
Dalam proses perumusan panduan, Tim sepakat bahwa fungsi Program Kepramukaan
Prasiaga adalah
1. Partisipasi,
yaitu wujud partisipasi aktif Gerakan Pramuka dalam penguatan Pendidikan Anak
Usia Dini.
2. Orientasi,
yaitu merupakan pengenalan kegiatan kepramukaan sejak dini sehingga
mereka tertarik mengikuti kegiatan kepramukaan pada jenjang pendidikan
selanjutnya.
3. Variasi,
yaitu memberikan alternatif bentuk kegiatan dan metodenya dengan kegiatan yang
rekreatif, kreatif dan edukatif sesuai dengan ciri khas Gerakan Pramuka;
4. Optimalisasi,
yaitu potensi anak yang demikian baik pada masa “golden age”
dioptimalkan dengan beragam kegiatan yang dapat menstimulasi tingkat
perkembangannya yang diharapkan menjadikannnya generasi yang lebih berkualitas;
5. Internalisasi,
yaitu menanamkan nilai-nilai dan norma hidup lainnya terutama nilai
kemandirian, kepahlawanan, rasa kebangsaan dan sebagainya sejak dini, sehingga
akan sangat membekas pada kehidupannya.
Setelah perumusan selesai,
hasil kerja Tim Penyusun dilaporkan ke Kwarcab Cianjur. Akhirnya Kwarcab
Cianjur menerbitkan panduan pada bulan Maret 2010. Panduan ini disebut Panduan
Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga di Kabupaten Cianjur. Tujuannya
agar setiap lembaga pendidikan yang ingin menyelenggarakan program kepramukaan
prasiaga dapat menyelenggarakannya sesuai yang diharapkan dan memenuhi standar
Kwarcab Cianjur.
Dalam perkembangannya,
ternyata gagasan program kepramukaan prasiaga juga diikuti oleh Kwarcab lain,
bahkan kwarcab dari Kwarda di luar Jawa Barat. Ini menggembirakan! Karena itu
pula pada 18 Maret 2010, dalam Peresmian Gedung Kwarcab Pramuka Cianjur yang
dihadiri Menpora, Ka Kwarnas, dan Ka Mabida Jabar (Gubernur Jawa Barat),
Kwarcab Cianjur menyampaikan panduan tersebut dengan harapan mendapat perhatian
dan direspon dalam skala yang lebih luas.
Alhamdulillah, ternyata
dalam Munaslub 2012, eksistensi Prasiaga telah tercatat di Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka, Bab V Organisasi Bagian Kesatu Keanggotaan, Pasal 37
ayat (3), dinyatakan, “untuk anak-anak yang belum berusia 7 tahun dapat
ditampung dalam kelompok prasiaga.”
Untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya, Kwarcab Cianjur telah
penyelenggarakan kegiatan Kursus Pembina bagian Dasar bagi para guru
TK/RA/PAUD. Kemudian menyelenggarakan lokakarya dan beberapa kegiatan lainnya.
Seiiring perkembangan waktu
dan banyaknya tuntutan perubahan dan penyempurnaan khususnya terkait dengan
Kurikulum (SKU-SKK), pakaian seragam dan tanda pengenal maka dalam waktu dekat
Kwarcab Cianjur akan menyelenggarakan kegiatan Penyempurnaan Panduan
Penyelenggaraan Prasiaga di Kwarcab Cianjur.
Untuk lebih detail dan bagi
yang membutuhkan Panduan Penyelenggaraan Program Kepramukaan Prasiaga Kwarcab
Cianjur Tahun 2010,silakan dapat UNDUH
DISINI.
Semoga saja, prasiaga tetap
eksis baik di Cianjur ataupun pada skala lebih luas. Harapan kami pula, semoga
program kepramukaan prasiaga bisa terus berkembang memberi banyak manfaat bagi
masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang ada dilingkungan prasekolah.
Untuk Slide Powerpoint silakan UNDUH DISINI