Motto IRWAN MAULANA

" MUN TEU NGARAH MOAL NGARIH, MUN TEU NGAKAL MOAL NGAKEUL ".

Saturday, March 15, 2014

Hubungan Antara Ilmu, Filsafat, dan Agama


Assalamu'alaikum Wr.wb.
Edisi ini, agak filosofis, karena sedang banyak bergaul dengan filsafat.... maksudnya..tugas untuk menjawab soal filsafat..he he he 

Pertanyaannya: Jelaskan hubungan antara Ilmu, Filsafat, dan Agama?

Jawabannya :
Manusia ialah makhluk pencari kebenaran. Ada tiga jalan untuk mencari, menghampiri dan menemukan kebenaran, yaitu:
  1.   Ilmu
  2.   Filsafat
  3.   Agama.
Ketiga cara ini mempunyai ciri-ciri tersendiri dalam mencari, menghampiri dan menemukan kebenaran. Ketiga institut termaksud itu mempunyai titik- persamaan, titik-perbedaan dan titik-singgung yang satu terhadap yang lainnya.

Ilmu pengetahuan itu ialah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistem mengenai kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal-ihwal yang diselidikinya (alam, manusia dan juga agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran manusia yang dibantu pengindraannya, yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan eksperimental.

Filsafat ialah ilmu yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah-masalah termaksud di luar atau di atas jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal-budinya untuk memahami (mendalami dan menyelami) secara radikal dan integral hakikat sekalian yang ada:
a. hakikat Tuhan
b. hakikat alam semesta
c. hakikat manusia
Serta sikap termaksud sebagai konsekuensi daripada faham (pemahaman) nya tersebut.

Agama (pada umumnya) ialah satu sistem tata keimanan atau tata keyakinan atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia. Ia juga satu sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya mutlak itu. Dan merupakan satu sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaksud di atas.

Titik Persamaan
·         Baik Ilmu,maupun Filsafat ataupun Agama bertujuan sekurang-kurangnya berurusan dengan hal yang sama, yaitu: kebenaran.
·         Ilmu pengetahuan, dengan metodanya sendiri, mencari kebenaran tentang alamdan [termasuk di dalamnya] manusia.
·         Filsafat, dengan wataknya sendiri pula, menghampiri kebenaran, baik tentang alammaupun tentang manusia(yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu, karena di luar atau di atas jangkauannya), ataupun tentang Tuhan.
·         Agama, dengan karakteristiknya sendiri pula, memberikan jawaban atas segala persoalan asasi(!) yang dipertanyakan manusia; baik tentang alam,maupun tentang manusiaataupun tentang Tuhan.

Titik Perbedaan
·         Baik Ilmu maupun Filsafat, keduanya hasil dari sumber yang sama, yaitu: ra'yu (akal, budi, rasio, reason, nous, rede, vertand, Vernunft) manusia. Sedangkan Agama bersumberkan wahyu dari Allah.
·         Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman(empiris) dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian.
·         Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara mengembarakan atau mengelanakan akal-budi secara radikal(mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal; tidak merasa terikat oleh ikatan apa pun, kecuali oleh ikatan yang bernama logika.
·         Manusia mencari dan menemukan kebenaran dengan dan dalam agama dengan jalan mempertanyakan (mencari jawaban tentang) pelbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci, kodifikasi firman Ilahi untuk manusia diatas bumi ini.
·         Kebenaran ilmu pengetahuan adalah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat ini).
·         Kebenaran Filsafat adalah kebenaran spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiris, riset dan eksperimental).
·         Baik kebenaran Ilmu, maupun kebenaran Filsafat, kedua-duanya nisbi (relatif).Sedangkan kebenaran Agamabersifat multak (absolut), karena Agama adalah wahyu yang diturunkan oleh Dzat Yang Maha Benar, Maha Mutlak dan Maha Sempurna, yaitu: Allah SWT.
·         Baik Ilmu maupun Filsafat, kedua-duanya dimulai dengan sikap sangsi atau tidak percaya. Sedangkan Agama dimulai dengan sikap percaya dan iman.

Titik Singgung
·         Tidak semua masalah yang dipertanyakan manusia dapat dijawab secara positif oleh Ilmu-Pengetahuan, karena ilmu itu terbatas; terbatas oleh subyeknya (sang penyelidik), oleh obyeknya(baik obyek materia maupun obyek formanya),oleh metodologinya.
·         Tidak semua masalah yang tidak atau belum terjawab oleh Ilmu, lantas dengan sendirinya dapat dijawab oleh Filsafat. Jawaban Filsafat sifatnya spekulatifdan juga alternatif; tentang suatu masalah asasi yang sama terdapat pelbagai jawaban Filsafat (para filsuf) sesuai dan sejalan dengan titik tolak sang ahli filsafat itu.
·         Agama memberi jawaban tentang banyak (pelbagai) soal asasi yang sama sekali tidak terjawab oleh Ilmu, yang dipertanyakan (namun tidak terjawab secara bulat) oleh Filsafat.
·         Akan tetapi perlu kita tegaskan di sini: juga tidak semua persoalan manusia terdapat jawabanya dalam agama.
 ( Dikutip dari buku : Ilmu, Filsafat dan Agama, H. Endang Saifuddin Anshari, MA., Penerbit Bina Ilmu Surabaya, 1982)
Semoga bermanfaat !

No comments:

Post a Comment

Silakan komentar Anda tulis disini.