Motto IRWAN MAULANA

" MUN TEU NGARAH MOAL NGARIH, MUN TEU NGAKAL MOAL NGAKEUL ".

Thursday, May 2, 2013

Bagaimana UPACARA PRAMUKA SIAGA?

Terulang kembali, setiap aku turun ke lapangan, ada saja pertanyaan yang menggelitik. Beberapa pembina menanyakan padaku yang mana yang benar tata upacara pembukaan latihan siaga. Jadi tergerak menulis lagi di blog ini....!

Oke, Bismillahirrohmanirrohim...pembahasan upacara bagi pramuka siaga dimulai...!  (he he he)

Upacara di Gerakan Pramuka sebenarnya telah diatur dalam sebuah petunjuk penyelenggaraan (jukran-dulu disebut PP). Jukran tersebut adalah Keputusan Kwarnas No. 178 tahun 1979 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di dalam Gerakan Pramuka.

Kegiatan  upacara  dalam  Gerakan  Pramuka  merupakan  salah  satu  alat pendidikan  untuk  membiasakan  selalu  berbuat  dengan  tertib  dan  menanamkan  rasa cinta tanah air, disiplin, gotong ronyong, rasa tanggung jawab dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Agar  kegiatan  upacara  tersebut berfungsi  secara  tepat  guna  dan  berdaya  guna,  diperlukan pengaturan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan di satuan masing-masing. 

Beberapa hal penting mengenai PENGERTIAN berikut, harus dulu dipahami:
a. Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib
dilaksanakan  dengan  khidmat,  sehingga  merupakan  kegiatan  yang  teratur  dan  tertib,  untuk
memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
 b.  Upacara  Umum  yaitu  upacara  yang  dilakukan  untuk  kegiatan  tertentu  dengan  menggunakan
peraturan yang berlaku secara umum.
c.  Upacara  Pembukaan  Latihan  dan  Upacara  Penutupan  Latihan  yaitu  upacara  yang  dilakukan
dalam  rangka  melaksanakan  usaha  memulai  dan  mengakhiri  suatu  pertemuan  di  lingkungan
GerakanPramuka.
d. Upacara Pelantikan yaitu :
1)  upacara  yang  dilakukan  dalam  rangka  peresmian  seorang  calon  menjadi  anggota  Gerakan
Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.
e.  Upacara  Kenaikan  Tingkat,  yaitu  upacara  yang  dilakukan  dalam  rangka  pengesahan  kenaikan
tingkat  kecakapan  umum  yang  dicapai  oleh  seorang  anggota  Gerakan  Pramuka  sesuai  dengan
syarat kecakapan umum yang berlaku.
 f. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari
satu  golongan  ke  golongan  lain  yang  lebih  tinggi  dalam  usia  sesuai  dengan  ketentuan  yang
berlaku.
g. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar
Pramuka  Penegak  dan/atau  Pramuka  Pandega  untuk  terjun  ke  masyarakat  dan  berbakti  secara
langsung sesuai dengan bidangnya.
h. Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan, mengesahkan
pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu.
 i.  Pengatur  Upacara  (Protokol)  adalah  petugas  yang  menyusun  dan  mengatur  pelaksanaan  tertib
acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara.
 j. Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.
k. Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara.
 l. Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara.
m.  Petugas  Upacara  adalah  orang-orang  yang  menunaikan tugas  tertentu  dalam  suatu  upacara
misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-lain.

UNSUR-UNSUR POKOK DALAM UPACARA
Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok sebagai berikut :
a.  Bentuk  barisan  yang  digunakan oleh  peserta  upacara  selalu disesuaikan dengan  perkembangan
jiwa peserta didik.
1)  Bentuk  barisan  upacara  di  satuan  Pramuka  Siaga  adalah  lingkaran,  karena  perhatian  dan
perkembangan jiwanya masih terpusat  pada orang tua/Pembina.
2)  Bentuk  barisan  upacara  di  satuan  Pramuka  Penggalang  adalah  bentuk  angkare,  karena
perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.
3)  Bentuk  barisan  upacara  di  satuan  Pramuka  Penegak  dan  Pramuka  Pandega  adalah  bersaf,
karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
4)  Jika  peserta  upacara  itu  terdiri  dari  dua  golongan  atau  lebih,  maka  bentuk  barisan  yang
digunakan  ditentukan  oleh  pimpinan  upacara  atau  pengatur  upacara  sesuai  dengan  keadaan
setempat.
b. Penghormatan kepada Bendera Sang Merah Putih dilakukan :
1) pada waktu pengibaran dan penurunan (penyimpanan) Sang Merah Putih ;
2) pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk atau keluar ruang upacara.
c. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk ketentuan moral budi pekerti :
1) untuk Pramuka Siaga, Dwidarma ;
2) untuk Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, Dasadarma.
Pada waktu pembacaan Dwidarma dan Dasadarma, para Pramuka tidak melakukan
penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan pada saat pengucapan Dwisatya atau Trisatya.
d.Kewajiban  berdoa  kepada  Tuhan  Yang  Maha Esa  (dengan  menundukkan  kepala)  agar  selalu
mendapat rahmat dan hidayah dalam segala kegiatan.
e. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.

Nah, sekarang kita berbicara mengenai kegiatan upacara di Perindukan Siaga.

Macam upacara di Perindukan Siaga meliputi :
a. Upacara Pembukaan Latihan
b. Upacara Penutupan Latihan
c. Upacara Pelantikan
d. Upacara Kenaikan
e. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
 f. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang.

Untuk lebih menukik, kita membahas UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN LATIHAN dulu. Upacara lain, nanti kita bahas dilain waktu.

Upacara Pembukaan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota.
    Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan permainan ataupun langsung dibariskan lalu diperiksa.      Yang memeriksa tentu adalah Bunda/Yanda dan Bu Cik/Pak Cik. Biasanya pemeriksaan kebersihan badan meliputi kuku jari tangan, gigi, rambut, wajah dsb. Berikan penghargaan/pujian bagi yang bagus dan berikan nasihat bagi yang belum bagus.
 b. Memilih barung terbaik untuk memimpin upacara
Barung terbaik yang dimaksud biasanya adalah barung yang terbaik dalam menjaga kebersihan badan dan kerapian pakaian.
c. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara
d. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar
mengelilingi standar bendera.
Pemimpin upacara dalam Upacara pembukaan latihan siaga sering dilakukan oleh Sulung. Namun dibeberapa perindukan untuk kaderisasi kepemimpinan, pemimpin upacara bisa juga adalah pemimpin barung  yang menjadi barung terbaik
Dalam mengumpulkan para Siaga, Pin-up (pemimpin upacara) meneriakkan kata " Siaga!" dan oleh para Siaga dijawab dengan kata "Siap!" 
Kemudian ketika Pin-up memberi isyarat barisan LINGKARAN, para Siaga berkumpul membentuk barisan lingkaran. Saya anjurkan, agar lingkaran yang dibuat adalah berbentuk LINGKARAN KECIL DULU, dan kemudian Pin-up memberi aba-aba mundur 3 langkah. Maka terbentuk LINGKARAN BESAR. Karena biasanya mereka saling tarik tangan ketika langsung membuat lingkaran besar. Jangan lupa beri aba-aba "SIAP GERAK!" sebelum menghadap/menjemput pembina upacara.
e. 1) Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di
tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara.
Pin-up beri hormat ke Pembina Upacara, dan lapor upacara pembukaan latihan siap dimulai.
Kalimat laporan, sederhana saja. Misalnya : LAPOR BUNDA, UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN SIAP DIMULAI!  ada juga yang lebih terkesan kesiagaannya dengan cara lapor: LAPOR BUNDA, TEMAN-TEMAN SUDAH SIAP UPACARA!. 
Kemudian Pembina Upacara (Bunda-Yanda) berjalan beriringan masuk dengan Pin-Up kedalam barisan. Pin-Up diposisikan di depan standar bendera membelakangi jalan masuk. Sementara pembina lanjut menempati posisi berhadapan dengan Pin-Up,  berdiri tegap dengan antara berupa standar bendera.
2) Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.
ketika Pembina Upacara masuk ke tengah barisan, maka para pembantu pembina yang hadir masuk ke dalam barisan diantara barung yang hadir.

  (maaf sholat Jum'at dulu......ya.....)

 f. Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan.
g. Pada waktu bendera sampai dipintu upacara, semua anggota perindukan memberi hormat hingga
selesai.
h. Pembina Upacara (Pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota.
 i. Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti oleh semua anggota perindukan.
 j. Pemimpin Upacara kembali ke barungnya.
k. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota
perindukan.
 l. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.